SD Muhammadiyah Sokonandi Gelar Uji Publik Kurikulum Tahun 2022/2023

SD Muhammadiyah Sokonandi melaksanakan uji publik kurikulum untuk tahun pelajaran 2022/2023, Rabu, 6 Juli 2022. Kurikulum ini akan menjadi pedoman guru dalam pelaksanaan KBM mulai tahun ajaran baru mendatang.

Dalam agenda yg dimulai pukul 13.00 dihadiri oleh Pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Sutji Rochayati, S.Pd, dari majelis dikdasmen PDM Kota Yogyakarta, Sukemi Tirta, M.Pd, dari PCM Umbulharjo, H. Mursih Haryono, B.A. dan dari Tim Pengembang Kurikulum SD Muhammadiyah Sokonandi sekaligus Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UNY, Isniatun Munawaroh, M.Pd , Ibu Kepala SD Muhammadiyah Sokonandi 1, Anis Rofiah,S.Th.i.,S.Pd.,M.S.I, Kepala SD Muhammadiyah Sokonandi 2, Sofyan,S.S.i.,M.Pd. para kabid, ketua lembaga dan koordinator kelas pararel.

Dalam rancangan kurikulum yang dipaparkan oleh Ibu Kabid Kurikukum SD Muhammadiyah Sokonandi Ibu Nurul Hidayati,S.Si.,S.Pd. disampaikan bahwa SD Muhammadiyah Sokonandi menerapkan 2 kurikulum yaitu Kurikulum Merdeka (Kurikulum Operasional/KOSP)untuk kelas 1 dan 4 serta kurikulum 13 untuk kelas 2,3,5 dan 6.

Dalam tanggapannya, ,Bp Sukemi dari Majelis Dkdasmen PDM kota menyampaikan masukan bahwa perlunya dijelaskan secara detail tentang kurikukum Ismuba yang memang menjadi salah satu ciri khas sekolah muhammadiyah.

Sementara pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Ibu Sutji Rochayati, S. Pd menyanpaikan tentang Dasar hukum penerapan kurikulum operasional yaitu PP no 21 tahun 2022.

“Karena memilih mandiri berubah, maka harus mau terus belajar karena kurikulum berpusat pd siswa, inovatif dan berbasis projek,” katanya.

   

Sementara Tim Pengembang kurikulum SD Muhammadiyah Sokonandi, Isniatun Munawaroh
memberikan apresiasi terhadap kinerja tim HGP pengembang kurikulum yang telah menyiapkan dokumen kurikulum

Karena KOSP adalah barang baru maka ada beberapa yg perlu dibenahi. Contohnya kurikulum yang memunculkan kekhasan SD Muhammadiyah Sokonandi belum terlihat dalam KOSP.

“Bagian Pengorganisasian pembelajaran misalnya mana program plusnya, ismubanya dan lainnya, durasi pencapaian programnya juga perlu ditampilkan karena ini project based lerarning, pada fase 3 bisa berupa aksi, fase 1 berupa produk. Sekolah juga sangat perlu menambahkan mitra. Kurikulum KTSPnya yg digunakan adalah KTSP untuk menuju KOSP maka untuk formatif dan sumatifnya perlu diramu dalam penerapannya,” urainya.

Sementara itu Ketua PCM Umbulharjo menyampaikan untuk lebih mempertajam dalam implementasinya, karena anak perlu adaptasi dalam pelaksanaan pembelajaran dari online ke offline, dan Perlu pendampingan psikologi dalam masa transisi.


    Kirim Komentar